Senin, 19 Desember 2011

Kapolri: Tujuh Tewas pada Peristiwa Keributan di Kecamatan Mesuji,Sumatera Selatan

 
Dok. NTMC Polri / Dok NTMC Polri
Jurnas.com | KAPOLRI Jenderal Polisi, Timur Pradopo telah menyatakan adanya dua peristiwa keributan sengketa lahan terkait kabar pembantaian puluhan orang di wilayah Mesuji, Lampung.

Menurut Timur, salah satu peristiwa yang terjadi di Kecamatan Mesuji, Kabupaten Ogan Komering Ilir (sebelumnya Ogan Ilir), Provinsi Sumatera Selatan menyebabkan 7 korban tewas.

”Jumlah korban akibat peristiwa Mesuji yang berada di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir itu 7 korban,” ujar Timur usai Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi III DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (14/12) malam.

Timur menjelaskan, aparat kepolisian hingga kini masih memproses kasus itu.

Akan tetapi, Timur masih ragu ketika ditanya jumlah tersangka yang telah diproses hukum akibat kasus keributan

” Sebanyak 5 tersangka sudah diproses nanti kita cek lagi. Tapi yang jelas sudah diproses,” katanya.

Terkait beredarnya gambar video yang mengindikasikan pembantaian, Timur belum bisa mengkonfirmasinya lebih jauh. Pasalnya jelas mantan Kapolda Metro Jaya ini, waktu pembuatan rekaman gambar video itu sendiri belum diketahui secara jelas. Ia kembali menegaskan jika peristiwa terkait Mesuji terjadi di dua wilayah yaitu Kecamatan Mesuji, Kabupaten Ogan Komering Ilir pada 21 April 2011 dan Kabupaten Mesuji, Lampung yang terjadi pada 11 November 2011.

”Tentang gambar tayangan bisa saja mereka datang setelah kejadian. Bahwa kedua kejadian tadi sudah diamankan polisi sesuai ketentuan dan aturan yang berlaku,” katanya.

Sementara sebelumnya, untuk keributan sengketa lahan yang terjadi di Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung mengakibatkan korban tewas sebanyak 1 orang.

Sebagaimana diketahui, sebelumnya puluhan warga Mesuji, Lampung, mendatangi Komisi III DPR RI. Mereka melaporkan pembunuhan keji yang terjadi pada awal 2011. Dua rekaman video dijadikan sebagai barang bukti. Dalam video itu, terlihat ada pembantaian manusia yang dilakukan orang berseragam aparat